Mikroskop
electron merupakan mikroskop yang mampu
melakukan perbesaran objek sampai 2 juta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro magnetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan
gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih
bagus daripada mikroskop cahaya.
Mikroskop ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi
elektromagnetik yang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya.
Sampai
saat ini belum diketahui siapa penemu mikroskop electron. Sejarah mencatat, pada tahun 1920
ditemukan suatu fenomena di mana elektron yang dipercepat dalam suatu kolom
elektromagnet, dalam suasana hampa udara (vakum) berkarakter seperti cahaya,
dengan panjang gelombang yang 100.000 kali lebih kecil dari cahaya. Selanjutnya
ditemukan juga bahwa medan listrik dan medan magnet dapat berperan sebagai
lensa dan cermin seperti pada lensa gelas dalam mikroskop cahaya. Kedua
penemuan inilah yang merupakan dasar penciptaan mikroskop elektron.
Pada tahun 1931, Seorang ilmuwan dari universitas Berlin yaitu Dr. Ernst
Ruska bersama rekannya, Bodo von Borries, menggabungkan penemuan ini dan
membangun mikroskop transmisi elektron (TEM). Mikroskop yang pertama kali diciptakannya ini
menggunakan dua lensa medan magnet. Tiga tahun kemudian ia menyempurnakan
karyanya dengan menambahkan lensa ketiga dan mendemonstrasikan kinerjanya yang
menghasilkan resolusi hingga 100 nanometer. Mikroskop transmisi eletron saat
ini telah mengalami peningkatan kinerja hingga mampu menghasilkan resolusi
hingga 0,1 nm (atau 1 angstrom) atau sama dengan pembesaran sampai satu juta
kali. Akan tetapi, adanya persyaratan bahwa "obyek pengamatan harus setipis
mungkin" kembali membuat sebagian peneliti tidak terpuaskan, terutama yang
memiliki obyek yang tidak dapat dengan serta merta dipertipis. Karena itu
pengembangan metode baru mikroskop elektron terus dilakukan.
Ada banyak macam mikroskop elektron dengan cara kerja yang berbeda pula.
Seperti :
Mikroskop
pemindai transmisi elektron (STEM)
Scanning
Transmission Electron Microscopy (STEM) adalah salah satu tipe mikroskop electron yang merupakan
hasil pengembangan dari Transmission Electron Microscopy (TEM).
Pada sistem STEM ini, electron menembus spesimen namun sebagaimana
halnya dengan cara kerja SEM. Optik elektron terfokus langsung pada sudut yang
sempit dengan memindai obyek menggunakan pola pemindaian dimana obyek tersebut
dipindai dari satu sisi ke sisi lainnya (raster) yang menghasilkan lajur-lajur
titik (dots) yang membentuk gambar seperti yang dihasilkan oleh CRT pada
televisi / monitor.
Mikroskop
Pemindai Elektron (SEM)
Scanning
Electron Microscopy (SEM) digunakan untuk mengamati detil permukaan sel atau
struktur mikroskopik lainnya, dan dan mampu menampilkan pengamatan obyek secara
tiga dimensi.
Publikasi pertama kali yang mendiskripsikan teori SEM adalah fisikawan
Jerman Dr. Max Knoll pada 1935. Pada 1942 tiga orang ilmuwan Amerika yaitu Dr.
Vladimir Kosma Zworykin, Dr. James Hillier, dan Dr. Snijder, membangun sebuah
mikroskop elektron metode pemindaian (SEM) dengan resolusi hingga 50 nm atau
magnifikasi 8.000 kali. Sebagai perbandingan SEM modern sekarang ini mempunyai
resolusi hingga 1 nm atau pembesaran 400.000 kali. Mikroskop elektron ini
memfokuskan sinar elektron (electron beam) di permukaan obyek dan mengambil
gambarnya dengan mendeteksi elektron yang muncul dari permukaan obyek.
Cara terbentuknya gambar pada SEM
berbeda dengan mikroskop optic dan TEM. Pada SEM, gambar dibuat berdasarkan
deteksi elektron baru (elektron sekunder) atau elektron pantul yang muncul dari
permukaan sampel ketika permukaan sampel tersebut dipindai dengan sinar
elektron.
Mikroskop
Elektron Pemindai Lingkungan (ESEM)
Environmental Scanning Electron Microscope (ESEM) adalah pengembangan
dari SEM, yang dikembangkan untuk mengatasi obyek pengamatan yang tidak
memenuhi syarat sebagai obyek TEM maupun SEM.
Teknologi ESEM dirintis oleh Gerasimos D. Danilatos, seorang kelahiran
Yunani yang bermigrasi ke Australia pada akhir tahun.
Dengan teknologi ESEM ini dimungkinkan bagi seorang peneliti untuk
meneliti sebuah objek yang berada pada lingkungan yang menyerupai gas yang
betekanan rendah (low-pressure gaseous environments) misalnya pada 10-50 Torr
serta tingkat humiditas diatas 100%. Dalam arti kata lain ESEM ini memungkinkan
dilakukannya penelitian obyek baik dalam keadaan kering maupun basah.
Mikroskop refleksi elektron (REM)
Reflection Electron Microscope (REM), adalah mikroskop elektron yang
memiliki cara kerja yang serupa dengan cara kerja TEM, namun sistem ini
menggunakan deteksi pantulan elektron pada permukaan objek. Tehnik ini secara
khusus digunakan dengan menggabungkannya dengan tehnik refleksi difraksi
elektron energi tinggi (Reflection High Energy Electron Diffraction) dan tehnik
Refleksi pelepasan spektrum energi tinggi (reflection high-energy loss spectrum
- RHELS)
Spin-Polarized Low-Energy
Electron Microscopy (SPLEEM)
Spin-Polarized Low-Energy Electron Microscopy (SPLEEM) ini adalah
merupakan Variasi lain yang dikembangkan dari teknik yang sudah ada sebelumnya,
dan digunakan untuk melihat struktur mikro dari medan magnet.
0 Response to "MIKROSKOP ELEKTRON"
Posting Komentar